andai aku boleh,mengajukan tuntutan kepada Mu...maka aku akan menuntutMu, supaya menjadikanku seorang Adzinta yang biasa-biasa saja. Tidak berarti aku terlahir luar biasa,bukan...aku tidak bermaksud mengatakan itu. Hanya, aku ingin terlahir lebih biasa lagi. Karena aku lelah,lelah sekali Tuhan hidup begini. Maaf bila mulutku lancang mengeluh lagi. Aku hanya ingin jujur
Aku tidak tahu,apa yang terjadi pada malam itu. 27 agustus 1994,30 menit selepas tengah malam. Ada apa dengan tanggal itu? Adakah sesuatu yang membuatmu memilihkan garis takdir ini untukku? Tuhan, kau tahu kan. Aku cuma seorang gadis kecil yang bahkan tidak mampu memahami dirinya sendiri dengan lebih baik.
Di awal hidupku,kau mengambil abangku lebih dulu. Yah,lupakan...dia takkan hidup lagi untuk membantuku mengatasi segala permasalahan hidup. Tapi, ini pertanyaan pertamaku. Kenapa Kau ambil dia? Kau pasti tahu bahwa 15 tahun setelahnya,aku akan amat membutuhkan dia. Kau juga tahu, 15 tahun setelahnya,hidupku akan benar-benar di titik nadir. Dibawah angka 273 dalam skala Kelvin. Haha,Kau menikmatinya kan? Aku tahu rasanya jadi Tuhan, (Kau memberiku bakat luar biasa,imajinasi tanpa batas...dengan itu aku menciptakan takdir untuk karakter di imajinasiku. Jadi aku tahu,betapa bahagianya menjadi Tuhan) saat aku menulis novel pun,aku terbiasa membuat kehidupan karakterku dalam kesulitan. Membuatnya kesepian, tersakiti,sedih,bahkan...ah,tidak jadi. Aku tahu rasanya,emosional sekali. Dan sejujurnya,cerita semacam itu yang ingin kudapatkan. Aku ingin menjadi karakter dalam novelku, yang awalnya harus terseok-seok menata hidup...kemudian,di masa depan--ada seseorang yang nantinya akan membayar kepedihan itu dengan kebahagiaan.
Pertanyaan kedua. Apakah Kau sengaja mengujiku dengan
itu? Kalau benar,Kau pasti begitu menyayangiku.
Pertanyaan ketiga. Kenapa Kau ciptakan aku,dengan fisik yang terlihat begitu kokoh tapi amat rapuh di dalamnya? Kenapa Kau beri aku perasaan empati dan peka yang terlalu berlebihan? Mengapa Kau bisa membiarkanku, bersikap 180 derajat berbeda dari apa yang aku rasakan?
Ex. aku bisa bersikap begitu sombong pada laki-laki yang kusukai. Yang kupikirkan tiap malam? Itu Aneh,Tuhanku!
Dan,kenapa aku berbeda dari kebanyakan orang?
Goo Ah Jung,Gong Ah Jeong. Pelafalan namanya sama dengan nama koreaku yang dulu, Ae Jeong.Dan kenapa keduanya memiliki cerita yang sama denganku,dan kenapa Kau memberiku izin untuk menonton kedua drama itu disaat aku tidak bisa melihat drama yang lain?
Kau mencoba mengingatkanku kah? Iya,aku tahu Tuhan...aku cuma seorang gadis kecil yang kesepian. Ayah Ibuku jarang sekali memperhatikanku. Hidupku sepi tanpa sahabat yang benar-benar tulus. Cinta pertamaku kandas dengan sangat tragis hingga aku mampu melupakannya dalam waktu yang amat singkat. Hidupku menyedihkan. Aku sendirian. Kawanku hanya benda-benda diam dan keypad ataupun keyboard. Kenapa aku begitu menyedihkan? Hingga aku menangis karena kasihan pada diriku sendiri?Kenapa?
Mungkin maksudMu begini,Kau menunjukkan kisah itu agar aku semangat...? Dua drama itu endingnya luar biasa. My favorite ending,jujur. Dua karakter pria yang mereka cintai juga sama dengan laki-laki yang kucari. Tapi Tuhan,aku tahu. Ini hidup,hidup yang menyebalkan. Dimana aku harus sering menuntut diriku menjadi lebih realistis dan realistis.
he's perfect. Aku suka karakternya,amat sangat.
dan andai cerita ini akan kualami di kehidupan nyataku,akupun akan memandangnya dengan wajah seperti Ah Jeong. Karena aku adalah dia. Bagaimana ini Tuhan, andai saja aku tidak se-emosional dan se-impulsif ini.
mengenai masalah love-life ku,aku hanya meminta beberapa hal :
~aku ingin dimiliki oleh laki-laki dengan karakter yang 95% mirip Hyun Ki-Joon. Laki-laki dengan pemikiran dewasa,tetapi memiliki hati anak kecil yang tulus dan setia.
~Firstlove ku memang payah,tapi secondlove Kau harus memberiku laki-laki seperti ini (harus!)
~
I want to be kissed by him,a very good man.
~aku ingin dilindungi olehnya
~
aku ingin dipeluk olehnya saat aku menangis. Aku ingin menunggu disampingnya,aku ingin selalu tersenyum saat didekatnya.
~Aku ingin memiliki ketulusannya. Semuanya, Tuhan katakan aku masih normal!
Aku ingin kisah ini terjadi di hidupku. Tolong, hapus kesedihanku selama bertahun-tahun ini dengan seorang laki-laki yang benar-benar right man for a right lil-girl. Senyumnya bahagia sekali kan, aku mau senyum itu. Aku mau Tuhan aku mau...!
Aku yakin, Kau takkan berlaku jahat padaku. Kata Mama,Kau itu Maha Baik. Asal kita minta,asal kita rela berkorban...kita akan mendapatkannya. Iya kan? Aku tahu Mama benar Tuhan,aku tahu.
Kabulkan Tuhan,demi airmataku selama ini. Hanya kisah itu yang akan membahagiakanku,