Miho,Aku,Orion dan 'orang itu'

kenapa aku harus melihat kebelakang,padahal tak ada satu orangpun yang menungguku di sana.Kenapa aku harus berhenti di tengah jalan,sementara di depan sana aku yakin ada seorang penghuni langit yang menantiku. Aku tidak menyedihkan,tapi aku hanya ingin jujur...Aku begini untuk memperbaiki masalah diantara kita berempat

Buat Miho,
Aku minta maaf buat hari ini. Aku mendominasi, aku cuma nggak mau badan kita kelihatan sedih di depan orang lain. Aku nggak mau badan kita disangkut pautkan dengan orang itu lagi. Jangan datang besok,kalo kamu masih mikirin apa bisa temenan sama dia lagi. Manusia sombong yang begitu keras kepala, egonya bahkan lebih tinggi daripada badannya sendiri. Dia kerjanya meremehkan orang, ucapannya nyelekit di kuping. Dia bahkan nggak tahu betapa tulusnya kamu. Dia nggak tahu, tapi sok tahu.
Miho,aku nggak suka dia. Tapi aku masih terkena gravitasi yang kamu buat. Aku ikut sedih, even rasanya jauuuuh banget di dasar hati.

Miho,andai raga ini dimiliki hanya oleh salah satu dari kita,kau takkan se-sedih ini. Tapi aku benar-benar membencinya Miho. Kau lihat,aku tidak tahan karena dia tidak pernah menghargai ketulusanmu. Dia tidak menghargai betapa sulitnya bagimu memulai percakapan dengannya. Dan aku marah! Apalagi dia mengatakan bahwa kita freak... menyakitkan sekali padahal ia tidak tahu apa-apa. Kepalanya bebal! Miho lupakan saja dia,bahkan sebagai teman ia takkan mengertimu. Miho,suatu saat Tuhan kan memberi kita salah satu BintangNya yang paling bersinar. Percayalah!

Buat Orion, 

Berlari mengejar kelam napak senyummu
tawamu tertinggal pada selembar kemeja putih lusuh kita
dua tahun yang bermakna
tercecer sepanjang 500 meter trotoar sepi
Lebih dari itu tatapmu menyisakan lubang dalam di dada

kurasai pipimu,
Kutanya dengan lembut mengapa senyum hangat menjelma murka?
kususuri bibirmu,
menerka apa ada luka yang membuatnya tak rela...

Orion,
cahayamu tak terlupa, aku hanya terlalu malu hingga kubunuh semua
hingga sadarku disaat kau terluka
sebuah karena,kutuntut kubawa
jawabmu apa?
Kenapa kau berubah sementara aku tidak?
Dalamkah luka yang kutoreh,
Iakah racun amarah atau cinta yang kau sembunyi
tak terjangkau sandimu
Orion,Hentikan!

Aku memang terbuang dari halaman,

Tersingkir di kaki langit, terjilat panasnya matahari.

Aku memang hina, lantas kau menjauh? (itukah?)

hanya karena kaki menjejak tanah,

di saat mahkotamu terpajang gelisah.

Kau diatas sana,terpuruk diatas awan putih bersih...hangat.


aku disini,tersapu angin...terjilat lautan.
tidak patutkah aku mengetahui? 
Alasan kau berubah.
Oh,Orion! 
Hentikan!!



0 komentar:

Posting Komentar

Quote

"Kau terpelajar,cobalah bersetia pada kata hati..."
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2012 laugh out loud !Template by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.