Piiip..piiip
aku meletakkan novel Sydney Sheldonku yang sedang asyik kubaca. Kulirik ponselku yang berkedip sekali, pasti pesan dari operator--batinku,maka kuabaikan pesan itu dan melanjutkan dating dengan Sheldonku.
sekitar pukul 12 siang,aku terbangun dengan novel setebal 500 halaman menutupi wajah. Aku merasa begitu malas membuka mata. aku kembali merebahkan tubuhku,kali ini telentang. hingga aku ingat, aku punya janji dengan Junia pukul 13.00 nanti (artinya sebentar lagi!). Kucari ponselku yang ternyata menyusup dibawah tubuhku.
*Your smiling boy*
"Oh my Gawd!oh my ggawd...oh my!" aku cepat-cepat membuka inboxku. tidak ada satupun pesan dari operator. Hanya ada 3 sms dari Junia dan Eugenie,dan...My Smiling BOY!!!
Apa kabar,de?
"oh...MY GOD!!! gue mengabaikan sms ini...satu..dua...tujuh jam!!!!? Oh, you moron!Ouch!" aku menepuk jidatku dengan keras. Kamu bodoh sih! aduh, aku harus bales apa ya?
mmm...sorry mas,he. kupikir sms operator td. makanya aku cuekin...
"oh,jangan..terlalu jujur Jo!" batinku lagi. aku menghapus pesan pertama,lalu menulis pesan yang kedua.
maaf baru bales,mas. kabarku baik :)
mas gimana? sehat kan?
*sending message*
aku menopang daguku sembari menonton ponselku. lamaaaaa...sekali. aku tidak tahu apa ponselku akan berkedip lagi. aku berharap dia mau berkedip sekali,dan aku bisa membaca sms balasan dari smiling boy ku.
Piip...piip
selamat,anda mendapatkan 500 sms bonus. bonus terbatas,cek secara berkala
"Oh,thank you... tapi gue nunggu smsnya smiling boy gue,opsel yang baik hati..."
setengah jam pun berlalu sia-sia. aku merasa sedih,dan benar-benar sedih. sms yang kutunggu selama sepekan penuh--harus menjadi sampah hanya karena kecerobohanku. Aku masih bernegosiasi dengan suara hatiku. Mas Ares,pasti akan membalasnya. give me 15 minutes addition time...
No,he won't...
Yes!
No,givap!
yes?
No,trust me...!
No?
Crystal!...he won't reply
really...?
Yea. forget that message. Junia is waiting for you,Jo!
***
"Jovianne!!! Hei,I'm here!!"Aku berdiri di gerbang sekolahku. ramai sekali oleh muriid-murid kelas xii yang berniat mengikuti tryout snmptn. Junia mengenakan blouse hijau tosca,dengan bawahan celana jeans. ia mengenakan kalung berbandul giok hijau yang cantik. Tangannya melambai ke atas. My chinesse doll! tapi Eugenie tidak terlihat,maksudku belum.
"mana genie?"
Junia mengangkat bahu. Aku berdiri di sampingnya, celingukan sebentar. aku melirik layar ponselku. kapan dia berkedip? ya ampun,berkediplah ponsel. balas smsku,
"jo?"
"oh?apa??kenapa?!"
Junia tersenyum. "something went wrong with ya. Ada apa?"
Aku menunduk lesu. "Ares."
Junia terbahak. Dia membimbingku ke bangku lobby. dia menodongkan tangannya. "Hape. mana hape lu,Jo?"
kuberikan ponselku yang basah oleh keringat. tanganku berkeringat bila cemas atau gelisah. Junia membaca pesan-pesan di inboxku. dia tersenyum lalu geleng-geleng kepala.
"satu bulan setengah ini, mas itu cuma sms lu nggak lebih dari 10 kali doang...dan semua sms itu masih lu simpen di inbox?hahaha. cute ya lu,Jo..."
"tapi buat APA?!"
Aku mendengus. "Sms itu bisa bikin gue mood seketika,wajar kalo gak pernah gue hapus..."
"Aih," Junia menepuk pahaku. Aku meringis kesakitan. "Emang lu yakin Jo,dia sayang sama lo?"
"yakin nggak yakin,"
Junia terhenyak. "Jovinul...duuuuh. kalo cuma gini sih,paling banter juga lu cuma dianggap adiknya. Masak lu nggak bisa bedain,Jo?"
*to be continued
0 komentar:
Posting Komentar