"Hai,apa kabar...kau baik-baik saja?"
Apa yang kau lakukan belakangan ini, kemana saja...apa kau tidak tahu,tiap malam aku mencarimu. Setiap pagi aku selalu berharap kau menulis sesuatu di dindingmu. Entah apapun itu,penting atau tidak penting,hal yang besar atau hal kecil.apa ya...
aku tidak tahu apalagi yang harus ku tulis. bahkan aku tidak yakin bila aku menuliskannya di sini,lantas kau akan membaca (tapi aku berharap...iya,ku harap kau membaca ini. Karena kau harus membacanya,aku tidak bisa mengungkapkan langsung padamu. Kau tahu aku pengecut untuk hal ini)
I miss you so much...and I can't tell you how 'much' it is.
banyak sekali hal yang ingin kuceritakan padamu, mungkin kau sama sekali tidak tertarik. Tapi kau harus tahu,aku kuat menjalani ini semua secara tidak langsung juga karenamu. Aku pernah bilang bahwa kau begitu hebat,dan aku amat sangat biasa. Maka aku berjuang,agar kita sejajar. Dengan begitu akan mudah bagimu melihatku...
tempo hari,aku baru saja menjalani tes seleksi tahap 1 (institusi dirahasiakan...). Oke, soalnya susah...itu saja poinnya. aku hanya mampu mengerjakan 50% dari keseluruhan,itu pun tanpa jaminan semuanya benar. Aku bukan tidak berusaha, sumpah aku belajar serius... buku latihan soal yang di jual oleh senat mahasiswanya sudah kulahap habis. Pada malam sebelum tes pun aku berdoa. Tapi isi buku hanya 2 soal yang 100% identik. sisanya,semuanya melenceng! Tingkat kesulitan soal 70% lebih tinggi dibanding prediksi dan latihan... Harapanku hanya satu,takdirku menjadi 1 dari 40 taruna/taruni yang terseleksi. Lalu keluar dari 'mulut singa' yang belakangan ini begitu aku takutkan.
Mulut singa? oh iya,aku belum cerita...
Aku anak sulung, adikku 3. Ibuku hanya seorang pedagang kecil,dan ayahku...yang seharusnya sedang dalam tahapan produktivitas tinggi justru sakit dan tidak mampu menjalankan perannya sebagai kepala keluarga. Oke, aku tidak butuh di kasihani. Intinya, ini cobaan terbesar dalam hidupku selama 17 tahun terakhir. Semua hal berubah,dari kaya menjadi miskin. dari berlebihan menjadi serba kekurangan. It's okay... ini hidup. Kita semua tahu aturan mainnya.
Dan aturan mainku semacam ini :
1. aku mendapat 3 kesempatan mengubah hidup. pertama...mendaftarkan diri menjadi calon mahasiswa S**N. Kedua,mendaftarkan diri sebagai taruni A***L. dan terakhir...SNMPTN TULIS!
2. kalau 3 kesempatanku gagal...aku harus ikut aturan main yang lain. Ini yang nggak aku suka,dan aku sama sekali gak akan bahas masalah itu.
3. dan aku ingin bilang...aku butuh kamu. Bukan untuk bersandar,bukan untuk manja-manja,tapi untuk mengalihkan semua ini. Otakku bener-bener bingung,tegang gak pernah nyante.



0 komentar:
Posting Komentar